Kamis, 22 April 2010

Penyakit yang Mematikan

Dear all,
Terutama cewe2 yg concern about kista, mudah2an info di bawah ini cukup membantu. Hindari Chicken Wings & Leher Ayam. Seorang teman saya baru saja ketahuan memiliki kista dalam rahimnya, sehingga dia langsung menjalani operasi. Kista yang diambil berisi darah yang berwarna hitam pekat . Dia pikir dia akan sembuh setelah menjalani operasi, tetapi ternyata tidak.
Hanya beberapa bulan setelah operasi ternyata tumbuh kista lagi. Dia kemudian menemui ginekolog untuk berkonsultasi. Saat konsultasi, dokternya menanyakan apakah teman saya ini sering makan chicken wings Dan dia jawab ya, dia jadi tahu kebiasaan makannya. Seperti yang anda saksikan, pada jaman modern ini ayam disuntik dengan steroid agar cepat besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar. Kebutuhan ini tak lain adalah kebutuhan akan makanan. Biasanya suntikan ini dilakukan pada bagian leher atau sayap.
Oleh karena ini pada dua tempat inilah terdapat konsentrasi steroid yang paling tinggi. Steroid inilah yang memberikan pengaruh pada tubuh sehingga cepat pertumbuhannya. Bahkan lebih bahayanya lagi efeknya bagi hormone wanita, membuat wanita lebih rentan untuk terkena kista rahim. Oleh karena hal itu, saya menyarankan untuk selalu berhati-hati dengan yang
anda konsumsi terutama mengurangi makan chicken wings.
ABAUT KISTA
Adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya.
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya. Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epidermal.
Kista, menurut Dr. dr. T. Z.Jacoeb, SpOG-KFER, berarti kantong abnormal yang berisi cairan abnormal di seluruh tubuh. Jadi sebenarnya kista tak hanya bisa tumbuh di indung telur atau di ujung saluran telur (fimbria) namun juga di kulit, paru-paru, usus bahkan otak. Bila produksi cairan di dalam kantong kista bertambah maka kista pun akan membesar. “Lambat laun kantong kista menipis dan sangat mungkin pecah. Sama halnya dengan balon yang rawan pecah saat ditiup semakin besar, ” tambah Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Klinik Fertilitas & Menoandropause, SamMarie, Jakarta ini.
Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali, di antaranya pencemaran udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya. Kondisi ini merupakan pemicu munculnya kista.
Kalau dalam satu keluarga ada kerabat dekat, seperti adik ibu, yang mengidap miom, atau adiknya menderita endometriosis maka gampang ditebak bahwa yang bersangkutan punya bakat kista endometriosis. Makanan yang mengandung lemak tinggi pun bisa menjadi zat penyubur tumbuhnya kista. “Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut yang tidak dipecah dalam proses metabolisme tubuh sehingga menaikkan produksi hormon testosteron.”
Normalnya, wanita memiliki hormon estrogen dan progesteron, serta sedikit testosteron. Nah, bila kadar hormon testosteron meningkat akibat adanya ketidakseimbangan asupan lemak, maka hormon ini akan dipecah menjadi sumber hormon yang tidak normal bagi hormon estrogen asing. “Karena tertutup hormon lain yang tak normal, maka hormon estrogen di dalam tubuh tidak bisa bekerja dengan baik. Hal ini bisa memudahkan tumbuhnya kista, miom, dan lainnya.”

KISTA DIBAGI BERDASARKAN ISI
Seperti dikatakan Jacoeb, secara sederhana kista dapat dibedakan berdasarkan isinya:
*Kistaserosum
Kista ini berisi cairan bening yang bentuk dan warnanya seperti air perasan kunyit. Bila bersarang di indung telur maka kista ini mudah pecah. Jenis kista ini sering berubah menjadi penyakit ganas (disebut kanker) indung telur atau kanker ovarium. Proses pembesaran kista serosum sangat dipengaruhi siklus haid karena saat haid terjadilah penambahan jumlah cairan dalam indung telur.
Hormon estrogen yang meningkat saat kehamilan juga memicu pembesaran kista. “Umumnya kista berbentuk seperti buah yang bertangkai. Bila kehamilan makin besar, maka rahim yang membesar karena pertumbuhan janin akan mendesak kista itu. Akibatnya, bisa saja tangkai kista terpuntir. Keadaan ini disebut torsi yang merupakan kasus darurat karena penderita akan mengalami sakit yang sangat. Untuk mencegah terjadinya torsi, begitu ditemukan pada kehamilan triwulan awal, kista harus segera diangkat. amun, pendeteksian kista serosum mesti akurat. Secara sepintas bentuknya mirip badan kuning (korpus luteum), yaitu sisa sarang sel telur yang memang ada saat kehamilan. “Jadi, bila dari pemantauan USG (ultrasonografi) terlihat kantong besar di indung telur, tidak bisa langsung diputuskan bahwa itu kista. Bisa saja ternyata korpus luteum yang memang dibutuhkan pada saat kehamilan muda. Kalau korpus luteum yang disangka kista ini diambil malah bisa terjadi keguguran.”
Amannya, menurut Jacoeb, tunda tindakan pengangkatan hingga kehamilan berusia 14 minggu. Saat itu korpus luteum sudah menghilang. “Bila dengan pemeriksaan USG terlihat kantong itu masih ada, maka bisa dipastikan kista. Kalau sudah begitu berarti harus segera diangkat.”
* Kista musinosum
Kista ini berisi cairan berupa lendir kental yang lengket. Bentuknya menyerupai ingus tapi sifat pelekatannya mirip kanji. Sama seperti serosum, kista musinosum pun akan membesar akibat adanya kehamilan. Oleh sebab itu, saat kista musinosum terdeteksi harus segera diangkat.
Penanganan kista musinosum pun mesti dilakukan dengan seksama agar tidak pecah. Bila pecah, maka cairan lem kanji akan membuat lengket organ-organ di dalam rongga perut. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa membuat usus saling menempel, dan kista semakin sulit diambil.
* Kista dermoid
Bentuk cairan kista ini seperti mentega. Kandungannya tak hanya berupa cairan tapi juga ada partikel lain seperti rambut, gigi, tulang atau sisa-sisa kulit. Teorinya, dermoid timbul dari sisa-sisa sel embrio yang terpental ke organ genital sewaktu yang bersangkutan masih dalam kandungan. Jadi kista ini merupakan bawaan sejak lahir dan bisa dialami pria atau wanita.
Seperti halnya kista musinosum, penanganan kista dermoid memerlukan kehati-hatian karena bila “meletus” selain cairannya membuat lengket, isi cairan di dalamnya, seperti rambut, gigi atau tulang, bisa masuk ke perut sehingga menimbulkan sakit luar biasa.
* Kista endometriosis
Kista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum. Penyebabnya bisa arena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani sehingga kuman-kumannya masuk ke dalam selaput perut melalui saluran indung telur. Infeksi tersebut melemahkan daya-tahan selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit. Gejala kista sangat berkaitan dengan haid. Seperti diketahui, saat haid, tidak semua darah akan tumpah dari rongga rahim ke liang vagina, tapi ada yang memercik ke rongga perut. Kondisi ini merangsang sel-sel rusak yang ada di selaput perut mengidap penyakit baru yang dikenal dengan endometriosis.
Karena sifat penyusupannya yang perlahan, endometriosis sering disebut kanker jinak. Ia tumbuh di seluruh lapangan perut dan pelan-pelan menyebar ke hampir semua organ tubuh misalnya usus, paru, hati, mata, otak, kulit, otot rahim, tetapi tempat bersarang yang paling sering adalah indung telur. Bentuk indung telur yang terkena endometriosis akan mengembang dan bertambah besar saat haid datang.
Tak heran kalau penderita endometriosis sering mengalami nyeri haid. Ini akibat indung telur yang membengkak saat haid. Begitu darah keluar rasa sakit biasanya akan berkurang. “Namun, bila sudah terjadi pelekatan di perut akan timbul sakit yang luar biasa. Seluruh tubuh, dari kepala hingga betis terasa seperti dipelintir,” ungkap Dosen Obstetri-Ginekologi, di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
OPERASI TIDAK GANGGU JANIN
Baimana kista harus ditangani tentunya bergantung pada kasus yang terjadi. Kista fisologis yang memang tumbuh saat hamil seperti korpus luteum tentu akan dibiarkan saja semua kista patologis harus segera dibuang dengan tindakan operasi.
Menurut, Ketua Yayasan Endometriosis Indonesia ini, operasi pengangkatan kista saat hamil tidak akan mengganggu janin. “Orang awam memang sering keliru membedakan antara rahim dan indung telur. Padahal ini jelas berbeda. Rahim merupakan tempat tinggal janin sedangkan indung telur tempat bersarangnya kista. Berarti janin dan kista memiliki ‘rumah’ yang berbeda. Tidak perlu khawatir keguguran.”
“Tindakan operasi pengangkatan kista,” imbuh Jacoeb, “malah akan menyelamatkan janin karena bisa menghindari terjadinya komplikasi selama hamil.” Penanganan kista umumnya memang harus dengan operasi demi kebaikan ibu dan janin.
MIOM TIDAK HARUS DIOPERASI
Berbeda dengan kista, miom yang satu rumah dengan janin, yaitu di rahim, jelas tidak bisa diutak-atik. Miom adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah sederhananya daging-tumbuh di rahim. Miom berbentuk keras tapi bisa juga mencair kalau suplai oksigen ke bagian itu kurang. Peristiwa ini disebut degenerasi. “Jika operasi dilakukan terhadap miom, ibu hamil akan mudah keguguran,” tutur Jacoeb.
Lokasi tumbuh miom bisa di dalam dinding rahim atau di permukaan dalam rongga rahim. Jika di dalam dinding rahim, gejala yang ditimbulkan biasanya tidak akan terlalu berat dan jarang mengganggu kehamilan. Berbeda dengan miom yang tumbuh di saluran leher rahim karena akan membuat leher rahim menjadi kecil dan mengganggu masuknya sperma ke dalam. Selama kehamilan, miom tidak bisa diambil sembarangan kecuali yang bentuknya bertangkai. Kalau memang kehadirannya tidak mengganggu fungsi tubuh seperti mengganggu pernapasan, maka akan dibiarkan selama kehamilan. Nah, sekitar tiga bulan setelah persalinan, perkembangan miom akan dilihat kembali. Jika sudah semakin besar akan diambil dengan tindakan, entah dengan laparotomi, yaitu pengambilan miom melalui bedah perut, atau tanpa pembedahan dengan alat teropong saja yang disebut laparoskopi.
ADENOMIOSIS LEBIH SAKIT
Adenomiosis mirip dengan miom, tapi lokasi tumbuhnya di sela-sela otot rahim. Dibedakan dengan miom, karena asal-usulnya yang tidak sama. Adenomiosis, sebenarnya adalah endometriosis, tetapi tumbuhnya di rahim. Gangguan ini bisa diibaratkan memar pada petinju akibat pendarahan di antara jaringan ototnya. Biasanya penderita adenomiosis akan mengalami sakit luar biasa saat haid melebihi penderita endometriosis yang berlokasi di tempat lain. “Penderita bisa sampai nungging-nunging karena tak bisa menahan sakit dan biasanya minta segera dioperasi,” ujar Jacoeb.
POLA HIDUP SEHAT SEBAGAI PENCEGAHAN
Lalu bagaimana cara mencegahnya? Menurut Jacoeb, ada kista yang bisa dicegah ada pula yang tidak. Kista yang berasal dari sisa-sisa sel embrio jelas tidak dapat dicegah karena sudah ada sejak lahir. Namun, timbulnya jenis kista lain sebenarnya dapat dicegah termasuk pada orang yang memiliki bakat kista. Cara pencegahannya tak lain dengan menjalani pola hidup sehat, seperti pola makan yang baik dan berolahraga secara teratur. Kedengarannya klise, tapi memang itu yang dapat dilakukan.)
Gejala-gejala Kista
Kista dapat memberikan berbagai keluhan seperti nyeri sewaktu haid, nyeri perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air besar atau kecil, dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut. Untuk jenis kista folikel, biasanya tidak memberikan rasa nyeri. Sehingga kebanyakan penderita tidak menyadarinya. Namun, jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat.
Tidak seperti kista folikel, kista korpus luteum umumnya memberikan nyeri hanya pada satu sisi dari perut bagian bawah. Penderita juga mengalami perubahan pola haid, misalnya terlambat haid atau pendarahan diantara periode haid. Pendarahan vagina yang hebat dan tidak teratur jika berlangsung kronik dapat berakibat pada anemia. Nyeri perut yang timbul biasanya hebat dan dapat disertai mual dan muntah. Pembesaran perut juga sering terjadi pada beberapa jenis kista yang cenderung tumbuh makin besar.